Catatanku

Kunci Gitar Dan Lirik,Tugas, Game, Artikel Lainya

TUGAS TOU PERUBAHAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

perubahan dan perkembangan zaman pada masa – masa kini mengalami kemajuan yang tak dapat dibendung lagi. Seperti halnya kemajuan zaman, maka organisasipun memiliki aspek – aspek dimana adanya perkembangan – perkembangan yang terjadi seiring dengan berjalannya proses organisasi tersebut. Sejalan dengan adanya perkembangan, maka perubahanpun terkadang terjadi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor secara negative yang membuat organisasi tersebut mundur, maupun faktor positive yang mendukung organisasi tersebut menjadi maju.
 Faktor – Faktor Perubahan Organisasi
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan berasal dari dalam maupun dari luar organisasi.
- Faktor internal : tujuan,strategi dan kebijakan organisasi, kegiatan, dan teknologi yang digunakan. Faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
  1. Perubahan kebijaksanaan pimpinan
  2. Perubahan tujuan
  3. Pemekaran / perluasan wilayah operasi organisasi
  4. Volume kegiatan yang bertambah banyak
  5. Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari para anggota organisasi
  6. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi
  7. Berbagai macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi
  8. Problem hubungan antar anggota,
  9. Problem dalam proses kerja sama,
  10. Problem keuangan.  
    - Faktor eksternal : politik, pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan teknologi. Lingkungan ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan ekstern tidak hanya mempengaruhi organisasi tertentu, tetapi juga terhadap semua organisasi yang ada di masyarakat. Faktor – faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, di antaranya adalah :
  1. Politik, meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan
  2. Hukum, meliputi semua ketentuan yang berlaku yang harus ditaati oleh setiap orang baik secara individu maupun secara kelompok
  3. Kebudayaan, meliputi kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial. Kebudayaan material mengenal berbagai macam alat dan barang-barang dengan cara kerja mekanis, elektris, atau elektronis, merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar terhadap kehidupan organisasi.
  4. Teknologi, segenap hasil kemajuan dan teknik perkembangan industri peralatan modern. Teknologi meliputi tingkat pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang manufaktur, dan fasilitas-fasilitas lain serta mencakup kemampuan masyarakat untuk mengembangkan dan menerapkannya
  5. Sumber alam, meliputi segenap potensi sumber alam baik di darat, laut maupun udara, berupa tanah, air, energi, flora, fauna dan lain-lain termasuk pula geografi dan iklim.
  6. Demografi, meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, yang dapat diperinci menurut jenis kelamin, tingkat umur, jumlah dan bagaimana sistem penyebarannya.
  7. Sosiologi, ilmu tentang kehidupan manusia dalam lingkungan kelompok, atau ilmu tentang masyarakat.
Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
  2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
  3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
  4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
  5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
  6. Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
  7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Metode Pengembangan Organisasi:
Pengembangan organisasi adalah sekumpulan metode perubahan yang mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari sebuah organisasi dan keberadaan karyawan. Pengembangan organisasi memberikan perhatian kepada nilai dari seorang manusia dan pengembangan secara organissi, kolaborasi dan proses yang partisipatif. 
Apa saja metode dalam pengembangan organisasi?
Latihan Kepekaan/ Sensitivity Training
Latihan kepekaan ini merupakan metode awal dari perubahan prilaku, melalui interaksi kelompok yang tak terstruktur, dimana setiap anggota dalam kelompok diajak berkumpul bersama dalam suasana yang bebas dan terbuka dimana setiap partisipan mendiskusikan diri mereka sendiri dan proses interaksi mereka. Dengan latihan kepekaan ini mendorong setiap anggota memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain, meningkatkan empati kepada orang lain, meningkatkan listening skill atau keahlian dalam mendengarkan pendapat orang lain, meningkatkan keterbukaan dan toleransi kepada orang lain.
Pendekatan Survey Umpan Balik/ Survey Feedback Approach
Alat yang dapat dipergunakan untuk menilai prilaku dari anggota sebuah organisasi dan mengindentifikasi jarak perbedaan diantara persepsi dari masing-masing anggota adalah dengan menggunakan survey feedback dimana setiap anggota dapat berpartisipasi didalamnya. Hasil dari survey ini kemudian ditabulasikan dan dianalisa. Pendekatan ini kemudian dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai prilaku karyawan untuk pengambilan keputusan. Namun bagaimana pun, kita mengatuhi bahwa setiap individu dipengaruhi oleh banyak faktor ketika mereka merespon survey tersebut. Hal inilah yang harus dimonitor oleh manajemen.
Proses Konsultasi
Proses konsultsi adalah sebuah pertemuan antara sebuah konsultan dengan client untuk memahami proses pengembangan organisasi yang dilakukan dimana seseorang (karyawan) harus mengatasi dan mengindentifikasi hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Konsultan dan client ini bukan hanya berarti pihak ketiga, tetapi juga bisa jadi antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses konsultasi ini hampir mirip dengan latihan kepekaan, namun pada latihan kepekaan lebih menekankan kepada tugas, sedangkan proses konsultasi lebih kepada memberikan pemahaman. Dengan lebih paham, maka diharapkan tingkat penolakan akan lebih dapat berkurang.
Membangun Tim
Setiap organisasi pada dasarnya sangat mengandalkan pada sekumpulan orang untuk dapat menyelesaikan tugas secara kelompok. Proses pembangunan ttim menggunakan interaksi yang sangat tinggi dalam aktivitas sebuah kelompok untuk meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan diantara sesama anggota tim, meningkatkan kemampuan untuk berkoordinasi dan meningkatkan performa tim. Jadi proses membangun tim ini dilakukan dengan meningkatkan interaksi diantara sesama anggotanya.
Pengembangan Antar Kelompok
Salah satu area yang mendapatkan penekan yang penting dalam pengembangan organisasi adalah mencegah terjadi konflik yang disfungsional (konflik yang tidak produktif) yang terjadi diantara kelompok. Pengembangan antar kelompok atau intergroup development bertujuan untuk merubah prilaku, stereotype, dan perspesi tentang kelompok lain. Contoh misalkan unit bisnis menganggap (stereotype) unit financial sebagai sekumpulan orang-orang yang kaku, tidak memahami dinamika bisnis. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan hubungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Appreciative Inquiry
Appreciative inquiry bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas-kualitas yang unik dan kekuatan yang istimewa yang dimiliki oleh sebuah organisasi, yang kemudian dapat menjadi dasar untuk peningkatan performa atau kinerja. Metode ini sedikit berbeda dengan metode pengembangan organisasi yang lain karena appreciative inquiry tidaklah menekankan pada permasalahan-permasalahan yang terjadi, tetapi menekankan pada kesuksesan sebuah organisasi.
Appreciative Inquiry terdiri dari 4 tahap. Tahap yang pertama adalah discovery yakni mengidentifikasi apa yang karyawan pikir tentang kekuatan yang dimiliki oleh organisasi. Tahap berikutnya adalah design, dimana karyawan memprediksi masa depan yang memungkinkan bagi organisasi berdasarkan informasi yang diterima pada tahap discovery. Setelah melakukan tahap discovery dan design, selanjutnya beralih kepada tahap design untuk menemukan visi yang sama tentang masa depan organisasi dan menyetujui kualitas unik yang dimiliki oleh organisasi. Tahap yang terakhir adalah destiny yakni menentukan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada tahap dream.
Diterjemahkan dan dikembangkan dari buku Organizational Begavior Global Edition Sixteenth Edition yang ditulis oleh Stephen P Robbins dan Timothy A Judge

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

Read more ...

TUGAS TOU KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu "Communis" atau "common" dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha mencapai kesamaan makna "commonness", atau dengan ungkapan lain melalui informasi kita mencoba untuk berbadi Informasi , gagasan atau sifat dengan partisipan lain. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah sering kali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berhubungan yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat,huruf,nomor dan perkataan yang melambangkan ide-ide yang dapat menyampaikan maksud.


Unsur-unsur komunikasi dalam organisasi
Ada 5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
Berita-berita ( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung yang menerima informasi atau berita.
Reaksi atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi. 
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan saling ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.

Cara penyaluran ide melalui komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi:

IDE (gagasan) oleh sender.
PERUMUSAN yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
PENYALURAN (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
TINDAKAN yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
PENGERTIAN yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
PENERIMAAN yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan dengan tepat juga.


Hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi:
Hambatan Teknis 
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.

Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi:

a. Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya informasi atau penjelasan.
c. Kurangnya keterampilan membaca.
d. Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.

2. Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.

3. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut Chruden dan Sherman:
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.

b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi

Read more ...

Akuntansi Jurnal Khusus



A. Pengertian Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang. Dan jurnal khusus biasanya dirancang untuk mencatat transaksi tertentu secara khusus. Misalnya transaksi penerimaan tunai dicatat pada satu buku harian, pembelian kredit dicatat pada suatu buku harian dan seterusnya. Sehingga kapan saja informasi diperlukan, jurnal khusus dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat.
Pengertian transaksi adalah suatu aktifitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji, serta membayar berbagai macam biaya yang lainnya
Fungsi jurnal khusus
1.      Meringankan pekerjaan karena mudah diposting ke Buku besar
2.      Memungkinkan dilakukannya pembagian kerja
3.      Menghemat biaya dan tenaga
4.      Pengendalian internal bisa dilaksanakan dengan baik

Manfaat penggunaan jurnal khusus:
o   Memungkinkan pembagian pekerjaan
o   Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
o   Memungkinkan pengendalian intern yang lebih baik
o   Memudahkan pencatatan dengan sistematis
o   Lebih efektif dan efisien
o   Pemrosesan data lebih cepat


B. Jurnal khusus terdiri dari 5 macam yaitu :
1.      Jurnal Pembelian(Purchases Journal): Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit. Pada akhir periode, jurnal pembelian akan diposting ke dalam buku besar dengan mendebit akun pembelian dan mengkredit akun utang dagang. Buku tambahan yang dibuat untuk membantu mencatat dalam jurnal ini adalah buku utang dan buku persediaan.
Keuntungan Jurnal Pembeli:
§  Memudahkan dalam pencatatan transaksi
§  Mudah mencarinya, karena transaksi yang ada dijurnal ini hanya memuat tentang transaksi pembelian, jadi jika transaksi dalam suatu perusahaan itu banyak, mudah untuk menemukannya, tinggal cari dijurnal pembelian.
Jika jurnal pembelian hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit dapat berbentuk sebagai berikut:
Jurnal pembelian                                                                     Halaman…………
Tanggal
No
Faktur
Keterangan
Syarat
Pembayaran
Ref
Jumlah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Keterangan;
  1. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi pembelian.
  2. Untuk mencatat nomor faktur atas pembelian barang dagangan.
  3. Tempat mencatat nama dan alamat kreditur, darimana perusahaan membeli barang dagangan tersebut.
  4. Untuk mencatat syarat pembayaran sebagaimana tercatum dalam faktur, misalnya 2/10,n/30
  5. Tempat memberi tanda ( v ) setelah jumlah tersebut dipindahkan kerekening-rekening buku besar pembantu yang sesuai.
  6. Tempat mencatat jumlah rupiah sesuai dengan yang tercatat dalam faktur.
Jika jurnal pembelian digunakan untuk mencatat semua pembelian secara kredit, baik untuk barang dagangan maupun lain-lain, maka disediakan kolom untuk rekening-rekening yang sering berulang terjadi, sedangkan untuk rekening yang jarang terjadi disediakan kolom serba-serbi, sehingga bentuknya dapat sebagai berikut:
Jurnal Pembelian                                                                                         Halaman ………
Tanggal
No. Faktur
Keterangan
Syarat
Pemba-yaran
Ref
Debet
Kredit
Pembe- lian
Perleng – kapan
Serba Serbi
Utang
Dagang
Ref
Rekening
Jumlah
Keterangan :
Jika terjadi pembelian barang yang kolomnya sudah tersedia maka pencatatannya dilakukan sebagai berikut :
–   Mencatat tanggal kejadian, nomor faktur dan syarat pembayaran pada kolom yang
     tersedia.
–  Mencatat nama dan alamat kreditur pada kolom keterangan.
–  Mencatat jumlah rupiah pada sisi debet di kolom rekening yang sesuai dan pada sisi
    kredit pada kolom utang dagang.
Jika terjadi pembelian barang secara kredit sedangkan kolomnya tidak tersedia secara khusus, maka nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi, dan selanjutnya jumlahnya dicatat pula pada sisi kolom utang dagang.
Contoh :
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan maret 1991 mencatat transaksi-transaksi berikut, yang berhubungan dengan pembelian secara kredit :
2 Maret            : Dibeli barang dagang dari pt. Agung dengan harga Rp. 750.000,00 syarat
                          pembayaran 2/10, n/30.
9 Maret            : Dibeli secara kredit dari toko merapi, perlengkapan toko seharga Rp.
                           125.000,00.
12 Maret          : Dibeli dari PD. Rinjani barang dagang seharga Rp. 1.500.000,00 syarat
                           pembayaran 2/10, n/60.
15 Maret          : Dibeli barang dagang dari toko Muria dengan syarat pembayaran 1/10, n/30
                           seharga Rp. 900.000,00.
18 Maret          : Dibeli secara kredit dari toko Bromo perlengkapan toko seharga Rp.
                           250.000,00.
25 Maret          : Dibeli peralatan untuk kantor dengan harga Rp. 750.000,00.
Jika jurnal pembelian berfungsi untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit saja, maka transaksi-transaksi diatas dicatat sebagai berikut :
Jurnal Pembelian                                                                                         Halaman :
Tanggal
Keterangan
Syarat pembayaran
Ref
Jumlah
Maret
2
12
15
PT. Agung
PD. Rinjani
Toko muria
2/10, n/30
2/10, n/60
1/10, n/30
Rp.    750.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp.    900.000,00
Rp. 3.150.000,00
Jurnal Umum                                                                                               Halaman :
Tanggal
Rekening dan Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Maret
9
18
25
Perlengkapan
Utang dagang, Toko
Merapi
Perlengkapan
Utang dagang, Toko
Bromo
Peralatan
Utang dagang, Toko
Merapi
Rp.   125.000,00
Rp.   250.000,00
Rp.   750.000,00
Rp.   125.000,00
Rp.   250.000,00
Rp.   750.000,00
Jika jurnal pembelian dipakai untuk mencatat pembelian secara kredit, baik untuk barang dagang maupun lain-lain, maka pencatatannyasebagai berikut :
Jurnal Pembelian                                                                                          Halaman :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Utang
Pembelian
Serba Serbi
Utang
Dagang
Rekening
Jumlah
1991
Maret
2
9
12
15
18
25
PT. Agung
Toko Merapi
PD. Rinjani
Toko Muria
Toko Bromo
Toko Merapi
750.000,00
1.500.000,00
900.000,00
125.000,00
250.000,00
Peralatan
750.000,00
750.000,00
125.000,00
1.500.000,00
900.000,00
250.000,00
750.000,00
3.150.000,00
375.000,00
750.000,00
4.275.000,00

2.      Jurnal Pengeluaran Kas: Jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas yang akan diposting di sebelah kredit akun kas dan potongan pembelian.
Adapun transaksi-transaksi  yang dapat dicatat pada jurnal pengeluaran kas adalah:
·         Pembelian barang dagang secara tunai
·         Pembelian barang lainnya seperti: perlengkapan, peralatan dan lain-lain secara tunai
·         Pembayaran utang
·         Pengambilan uang untuk keperluan pribadi (prive)
·         Pengeluaran tunai lainnya

Jurnal pengeluaran kas dapat berbentuk sebagai berikut :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Utang
Pembelian
Serba Serbi
Kas
Potongan
Pembelian
Ref
Rekening
Jumlah
Penjelasan:
Transaksi yang kolomnya sudah tersedia, pencatatannya dilakukan sebagai berikut:
  1. Mencatat tanggal,nomor bukti, pada kolom yang tersedia.
  2. Mencatat nama dan alamat debitur atau keterangan lain yang bersangkutan dengan transaksi, pada kolom keterangan.
  3. Mencatat jumlah disisi debet pada kolom rekening yang sesuai dan sisi kredit kolom kas.
Transaksi yang kolomnya tidak tersedia, pencatatannya dilakukan seperti diatas, namun untuk nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi.
Kolom kas untuk mencatat jumlah uang yang dibayarkan sedangkan kolom potongan pembelian untuk mencatat jumlah potongan atas pembayaran utang karna melunasi dalam masa potongan.
Contoh:
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 1991 mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas sebagai berikut:
1 Maret            : Dibeli tunai barang dagang dari toko Ciliwung seharga Rp.  650.000,00.
4 Maret            : Dibeli dari toko Cisadane mesin tik untuk kantor dengan harga Rp. 
                           475.000,00.
5 Maret            : Dibayar utang kepada toko Merpati sebesar Rp.  250.000,00.
7 Maret            : Dibeli tunai barang dagang dari toko citarum dengan
Harga………………………………….          Rp.  500.000,00
Rabat 10%…………………………….          Rp.    50.000,00 –
Dibayar per kas                                                Rp. 450.000,00
11 Maret          : Dibayar utang kepada PT. Agung sebesar Rp.  720.000,00 dengan
    memperoleh potongan tunai 2%.
13 Maret          : Dibeli kertas tik, karbon, clip secara tunai dengan harga Rp.  125.000,00.
20 Maret          : Dibayar lunas faktur toko Muria tanggal 15 Maret yang lalu sebesar Rp. 
  900.000,00 dengan potongan tunai 1%.
30 Maret          : Dibayar gaji kariyawan Rp.  500.000,00.
Pencatatannya dalam jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit

Utang
Pembelian
Serba Serbi
Kas
Potongan
Pembelian

Ref
Rekening
Jumlah

1991
Maret
1
4
5
7
11
13
20
30
Pembelian tunai
Mesin tik
Toko Merapi
Pembelian tunai
PT. Agung
Kertas tik,karbon, clip
Toko Muria
Gaji karyawan
250.000,00
720.000,00
900.000,00
650.000,00
450.000,00
peralatan
perlengk.
Beban gaji
475.000,00
125.000,00
500.000,00
650.000,00
475.000,00
250.000,00
450.000,00
705.000,00
125.000,00
891.000,00
500.000,00
14.400,00
9.000,00
1.870.000,00
1.100.000,00
1.100.000,00
4.046.600,00



  1. Jurnal Penjualan (Sales Journal): Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit. Pada akhir periode, jurnal penjualan diposting ke dalam buku besar dengan mendebit akun piutang dagang dan mengkredit akun penjualan. Buku tambahan yang dibuat adalah buku piutang dan buku persediaan.

Jurnal penjualan dapat berbentuk sebagai berikut:
Jurnal Penjualan                                                                                          Halaman : …..
Tanggal
No. Faktur
Keterangan
Syarat pembayaran
Ref
Jumlah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Keterangan:
  1. Tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi.
  2. Tempat mencatat nomor faktur.
  3. Diisi dengan nama debitur beserta alamatnya.
  4. Tenpat mencatat syarat pembayaran, misalnya 2/10, n/30.
  5. Untuk memberi tanda (v) jika jumlah tersebut sudah dipindahkan kebuku besar pembantu piutang.
  6. Untuk mencatat jumlah sesuai dengan yang terdapat pada faktur.
Contoh:
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 1991 mencatat transaksi-transaksi    penjualan    barang dagang secara kredit sebagai berikut:
5 Maret            :Dijual kepada toko Sumba barang  dagang dengan harga Rp. 650.000,00
                        syarat pembayaran 2/10, n/30 No. Faktur 021.
8 Maret            : Faktur No. 013 dikirimkan kepada toko Melati atas penjualan barang seharga
  Rp. 800.000,00 syarat pembayaran 1/10,n/60.
21 Maret          : Dijual kepada toko Sawu barang dagang dengan harga Rp. 1.200.000,00
               syarat pembayaran 3/10, n/30 No. Faktur 014.
28 Maret          : Dijual kepada toko Mawar barang dagang seharga Rp. 600.000,00 syarat
                           pembayaran 2/10, n/30. No. Faktur 015.


Pencatatannya dalam jurnal penjualan:
Jurnal Penjualan                                                                                    Halaman :
Tanggal
No. Faktur
Keterangan
Syarat pembayaran
Ref
Jumlah
Maret
5
8
21
28
012
013
014
015
Toko Samba
Toko Melati
Toko Sawu
Toko Mawar
2/10, n/30
1/10, n/60
3/10, n/30
2/10, n/30
Rp.   650.000,00
Rp.   800.000,00
Rp.1.200.000,00
Rp.   600.000,00
Rp.3.250.000,00

  1. Jurnal Penerimaan Kas: Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan uang tunai. Pada akhir periode, jurnal penerimaan kas akan diposting di sebelah debit akun kas dan potongan penjualan. Oleh karena itu sumber pencatatan dalam buku jurnal tersebut pada umumnya terdiri atas kuintansi (lembar dua atau fotocopy) dan copy nota kontan.
Jenis transaksi penerimaan uang yang sering terjadi  pada perusahaan dagang secara umum sebagi berikut:
Penjualan barang dagang secara tunai yang analisisnya:
-debet : kas
-Kredit : penjualan
Penerimaan piutang usaha tanpa memberikan potongan, yang analisisnya:
-debet : kas
-kredit  : piutang usaha
Penerimaan piutang usaha dengan memberikan potongan:
-debet : - kas
            - potongan penjualan
Jurnal penerimaan kas dapat berbentuk sebagai berikut:
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Kas
Potongan Penjualan
Piutang
Penjualan
Serba serbi
Ref
Rekening
Jumlah
Penjelasan:
Transaksi yang kolom rekeningnya sudah tersedia, dicatat tanggal kejadianya pada kolom tanggal , nama atau keterangan lain pada kolom keterangan, sedangkan jumlahnya dicatat di sisi debit pada kolom kas, dan sisi kredit pada kolom yang sesuai.
Transaksi yang kolom rekeningnya tidak tersedia, jumlahnya dicatat pada kolom kas disisi debet dan nama rekening serta jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi.
Kolom kas untuk mencatat uang yang diterima, sedangkan kolom potongan penjualan untuk mencatat jumlah potongan yang diberikan karena pelunasan piutang dalam masa potongan.
Setiap transaksi paling sedikit dicatat dalm dua kolom, yaitu satu kali di sisi debet dan satu lagi disisi kredit.
Contoh:
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 1991 mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas sebagai berikut:
6   Maret          : Dijual tunai kepada toko Toba barang dagang dengan harga Rp. 475.000,00.
8   Maret          : Diterima dari toko Mawar sebesar Rp. 350.000,00.
14 Maret          : Diterima dari toko Sumba pelunasan faktur tanggal 5 Maret sebesar Rp.
   625.000,00 dengan potongan tunai 2%.
16 Maret          : Dijual barang dagang secara tunai kepada toko Tondano seharga Rp.
   250.000,00.
19 Maret          : Diterima dari toko Melati pelunasan faktur tanggal 8 Maret 1991 sebesar Rp.
  800.000,00 .
21 Maret          : Diterima uang sewa sebagian ruangan sebesar Rp. 250.000,00.
22 Maret          : Diterima dari toko Sawu Rp. 625.000,00 sebagai pelunasan utangnya.
26 Maret          : Dipinjam uang dari BNI 1946 uang sebesar Rp. 2.000.000,00.
Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:
Jumlah Penerimaan Kas                                                                                          Halaman : 05
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Kas
Potongan Penjualan
Piutang
Penjualan
Serba serbi
Ref
Rekening
Jumlah
1991
Maret
6
8
14
16
19
21
22
26
Penjualan tunai
Toko Mawar
Toko Samba
Penjualan tunai
Toko melati
Sewa ruangan
Toko sawu
Pinjaman Bank
475.000,00
350.000,00
611.500,00
250.000,00
800.000,00
250.000,00
625.000,00
2.000.000,00
13.500,00
350.000,00
625.000,00
800.000,00
625.000,00
475.000,00
250.000,00
Pendapatan sewa
Utang Bank
250.000,00
2.000.000,00
5.361.500,00
13.500,00
2.400.000,00
725.000,00

  1. Jurnal Umum (General Journal): Jurnal untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dibukukan ke dalam jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.
Contoh:
4 maret 1991   : Dikirim  Nota Debet kepada PT. Agung sehubungan dengan
    pengembalian barang dagangan yang dibeli karena tidak sesuai
   dengan mutu pesanan, sebesar Rp. 30.000,00.
7 Maret 1991   : Diterima kembali dari toko Sumba barang dagangan sebesar Rp.
                           25.000,00 karena rusak.
Pencatatannya dalam Jurnal Umum                                                        Halaman : 03
Maret
4
Utang Dagang PT.Agung
Rp 30.000,00
Retur Pembelian
Rp 30.000,00
7
Retur Penjualan
Rp 25.000,00
Piutaang Dagang, Toko Sumba
Rp25.000,00


Read more ...